Tuesday, September 06, 2005

Maastricht My Old Town

Hampir seminggu saya tinggal disini, tapi entah kenapa rasanya seperti sudah berabad-abad. No, im not complaining tapi kok ya waktu berjalan lambat sekali sementara dalam seminggu itu sepertinya sudah banyak sekali hal yang terjadi. Sudah ke Centruum belajar belanja groceries di Aldi, Hema, H&D, belajar isi pulsa telfort, beli alat-alat mandi, pelembab di toko pupur Kruidvart (baca:kroidvart) (hihihi …). Tersengal-sengal di tanjakan menuju kampus sampai saya menyerah, turun dan menuntun sepeda saya sampai diketawain oleh abg-abg bule, belajar untuk membiasakan diri menyapa jika papasan dengan Hi, Allow, Morning, Moergen, atau Hoy (dengan suara dalam seperti suara orang yang kekenyangan sesudah makan).

Sepertinya udah lama sekali sepeda saya tabrakan dengan sepeda Astri, menabrak tembok di pinggir sungai Maas, diomelin bule karena menyebrang tanpa melihat lampu merah tapi hanya mengandalkan naluri seperti di Jakarta, sudah lama sekali waktu jantung saya berdebar-debar karena sepeda pertama yang saya naiki joknya begitu tinggi sehingga saya harus berusaha mati-matian bertahan untuk tetap seimbang dalam kayuhan pertama, betapa saya sibuk berdoa sambil mengayuh sepeda dan berpikir bahwa kecelakaan sepeda bisa saja masuk daftar penyebab kematian saya kelak, hiks ga elit banget yah …

Dan baru saja saya pulang bulak balik dari kampus dengan sepeda saya menyeberangi jembatan di atas sungai Maas --salah satu sungai utama di Belanda selain Rhein dan Scheldt—sambil menikmati angin summer yang sejuk (kata bule sih panas), taman-taman kota, memberi tanda akan berbelok dengan lihai menggunakan tangan kiri sementara tangan kanan saya memegang stang … gaya kan ??? he he he …rasanya saya sudah ada lama sekali dikota ini.

Hari Ahad saya dan Astri ke tempat Nurul. Siang kami akan bertemu Bang Bondan sekeluarga serta keluarga ikhwah lainnya dari Achen, Jerman di kediaman mereka. Akan ada sedikit barbeque dan setelah itu disambung pengajian keluarga.


Sebelum ke tempat Nurul, Astri mengusulkan untuk mampir sebentar ke kampus yang memang tidak jauh tempat Nurul di Gandhiplein. Untuk menghapal rute, karena Senin ini kami akan mulai kuliah kami yang pertama dan kami berencana untuk naik sepeda (baru) kami.

Bersepeda di Maastricht di hari libur pagi musim panas seperti ini sangat menyenangkan. Rata-rata bule disini masih tidur atau malas-malasan di rumah mereka. Kota pun sepi dan lengang.

Maastricht , walaupun termasuk kota turis, penghuninya sebagian besar adalah senior citizen, pensiunan yang ingin hidup dalam atmosfer kota yang lebih tenang dan tidak crowd seperti di Rotterdam atau Amsterdam. Maka, bisa dibilang ini kota yang nyaman untuk belajar. Nite live pasti ada, tapi tidak seheboh dikota besar lainnya. Saya pernah pulang pukul sembilan malam dari rumah seorang teman. Jam segitu Maastrichth sudah sepi senyap. Tapi satu dua orang masih jalan kaki atau bersepeda dengan santai. Tingkat kejahatan di Maastricht terhitung rendah, sehingga orang bisa merasa tenang. Saya ingat kalau di Jakarta saya pernah pulang pukul sepuluh malam dari Slipi dan Jakarta masih bising. Rasa tenang yang ada waktu itu bukan karena sistem keamanan Jakarta berjalan dengan baik, melainkan karena ada ratusan orang yang masih hilir mudik bersama saya.

Kota ini merupakan salah satu kota tertua di Belanda yang berumur hampir dua ribu tahun. Ada 1.590 monumen bersejarah yang dilindungi hukum di kota ini. Dinding kota pertama di Maastricht dibangun tahun 1229. pembangunan dinding baru dimulai pada awal abad ke 14.

Ada 130.000 orang yang tinggal di kota yang terletak di muara sungai Maas- Jeker dan dikaki gunung St Pieter ini. Hmm, bicara soal gunung, saya kok tidak lihat yah ada gundukan yang cukup meyakinkan buat disebut gunung. Tapi kalau mereka bilang terletak di kaki gunung--untuk menghormati perasaan mereka--- ya bolehlah. Walaupun Netherland secara umum merupakan pemeluk Kristen protestan, khusus di Maastricht penduduknya memeluk agama Kristen katolik.

Maastricht merupakan ibukota propinsi Limburg yang merupakan daerah perbatasan dengan Jerman dan Belgia. Kata Oey, cukup bersepeda sekitar lima belas hingga dua puluh menit, kita sudah sampai ke Belgia (bukan Brusselnya, tentu saja). Bang Bondan dan keluarga sendiri hanya menghabiskan waktu 44 menit naik bis dari Achen ke Maastricht. Dan disini ga ada istilah macet loh. Jadi kalau suatu saat ingin jalan-jalan ya tinggal loncat. Sayangnya residen permit kami baru keluar paling cepat tiga bulan lagi. dan sebelum itu secara legal kami belum boleh ke negara-negara Schengen (Uni Eropa kecuali Inggris) yang memungkinkan untuk jalan-jalan tanpa visa. Tapi kalau mau ilegal sih bisa aja (dan sebagai orang Indonesia, apa sih yang ga bisa ilegal ? he he…)

Main-main ke museum dan tempat-tempat bersejarah di kota ini tentu saja sudah masuk ke dalam rencana saya. Apalagi ada Dani yang sedang belajar soal seni dan kebudayaan, pasti asyik. Sayangnya masuk museum cukup mahal. Ke Bonnefantenmuseum di Maastricht katanya kita harus merogoh kocek sekitar 15 euro. Itu belanja saya untuk keperluan satu minggu.

Yah, mungkin nanti. Suatu saat. Dan saya ingat sama Jakarta. Kalau ada orang yang bertanya tentang Jakarta, masa lalunya, sejarahnya, monumen-monumennya … saya tidak tahu mau jawab apa atau ajak kemana. Mungkin ke Monas atau Pondok Indah Mall … setelah itu entahlah, mungkin ke Hypermart di Cibubur Junction …



4 comments:

Anonymous said...

weleh weleh lama ga muncul tiba2 ada di belanda, tembus NEC ya? Btw ditunggu cerita2 selanjutnya ya

Anonymous said...

sol:
seru kan ? ntar ga ada kabar lagi tauk2 dah xxxxxx he he he

Anonymous said...

You have an outstanding good and well structured site. I enjoyed browsing through it Dryer vent systems buy provigil Volvo 1800es Middel eastern gay men Eastern services incorporation Commercial appliance repair mansfield ohio Mortgage and disability insurance protection Patents ntp Rating skin care viking+ovens retailers of dryers for washing Scuba watches review

Anonymous said...

Excellent, love it! Pittsburg pa hotels group picture sex teen long does vicodin stay om yoyr system keyword bextra class action pennsylvania boards Rosacea treatment.html kimpton hotel seattle Outdoor adventure cruises