Thursday, August 25, 2005

The Art of Curhat

“When God close the door, He open the window…”
(Sound of Music)

Apa sebenarnya hal terbaik yang didapat dari aktifitas curhat ? oooh, banyak kawan. Seringkali saat kita curhat yang kita lakukan sebenarnya adalah menggemakan pikiran kita, echoing our mind, dan voila! Jawaban permasalahan kita pun bisa dengan sedirinya muncul seperti pop up.

Seperti ketika pagi itu saya dan seorang teman dekat saya lari pagi di sebuah komplek tempat kami biasa lari pagi. Kerisauan, kekhawatiran semua bisa dimuntahkan dan teman saya ini rupanya tergolong pendengar yang baik. Maka yang dia lakukan adalah memantulkan kembali pikiran-pikiran saya hingga saya bisa melihatnya lebih jelas dan dapat mengenali mana yang sebenarnya merupakan sebuah masalah yang butuh solusi konkrit dan mana yang hanya butuh sedikit penjernihan cara pandang sehingga saya tidak menganggap sebuah rintik hujan sebagai pertanda badai. Mana urusan-urusan yang dapat kita kerjakan sesuai dengan kapasitas kita sebagai manusia, mana yang harus dipasrahkan sebagai bagian milik Allah Ta’ala.

Saya percaya tidak seorangpun yang dapat mengenal diri kita selain diri kita sendiri. maka ketika muncul permasalahan, kita sendiri yang paling tahu solusi apa yang paling tepat. Namun kita selalu butuh orang lain untuk menjadi cermin, menjadi dinding pantul yang menolong kita untuk sedikit menarik jarak dari permasalahan yang ada. Dengan demikian, kesedihan, kekhawatiran, kegelisahan akan terlihat bentuknya dan itu memudahkan kita menemukan pemecahannya.

Menutup akhir masa ‘menye-menye’. Yang bukan milik kita tidak akan pernah jadi milik kita. Tak peduli seberapa besar kita menginginkannya. Mungkin belum waktunya, mungkin bukan orangnya. Jadi hadapi saja kenyataan that, it’s time to focus on my study