Thursday, September 30, 2004

Resensi: Atlas Budaya Islam

Judul : Atlas Budaya Islam; Menelajah Khazanah Peradaban Gemilang
Penulis : Ismail R. Al Faruqi dan Lois Lamya Al Faruqi
Judul Asli :The Cultural Atlas of Islam
Penerbit :Mizan
Harga : Rp. 600.000 (blum lunas cicilannya)
data : 554 hal. Art Paper

Pertama kali lihat buku ini waktu Dompet Dhuafa mengadakan seminar di Club Mandiri, Kebayoran Baru. Dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama begitu lihat judul dan covernya. "Bagus, Mba, buat yang suka baca buku tentang kebudayaan seperti Mba (wew! sok teu!). Buat Referensi" kata bapak yang jaga stand ngerayu. Hmm, dia ga perlu usaha keras ngegombalin saya, karena begitu baca halaman pertama, saya langsung mutusin buat beli.

Ini buku yang paling komprehensif membahas perkembangan Islam yang pernah saya baca. Tidak seperti bukunya Abdul Hadi WM yang ngebahas Islam dari apek estetika budayanya, buku ini bisa dikatakan membahas Islam dari A sampai .... Y kali ya, karena buku ini ga bicara banyak soal kenyataan perkembangan Islam dewasa ini. ya, jelaslah, karena emang bukan kesana arahnya dan juga karena penulisnya, Ismail (imigran asli Palestina) dan Lois Lamya AL Faruqi(mualaf putri dari dramawan Amerika Henrik Ibsen), dua-duanya sudah meninggal pada tahun 1986. Tepatnya Ramadhan 1986, ketika di tengah malam menjelang subuh, sekelompok orang bersenjata menerobos rumah mereka,di Philadelphia (?) membunuh pasangan ilmuwan yang disegani ini dengan tikaman pisau. Betul-betul pasangan yang sehidup semati.

Anyway, ABI secara kronologis terbagi dalam empat bahasan besar; bagian pertama adalah telaah atas realitas sejarah, dimana Islam sebagai agama, budaya dan peradaban dilahirkan.Bagian kedua merupakan pendefinisian tentang esensi peradaban Islam atau tauhid. bagian ketiga merupakan pendalaman bagian kedua, yaitu pembentukan esensi peradaban Islam menjadi sistem gagasan, sistem aktualisasi teladan (sunah Nabi), dan sistem lembaga sosial. bagian keempatnya telaah atas manifestasi Islam dalam tindakan, pemikiran dan ekspresi. ini menyangkut segala macam bentuk ekspresi mulai dari kaligrafi, seni ruang sampai seni qira'ati.

Saya mentok di bab 12 di bagian keempat yang membahas masalah ekspresi ini. Fiuh! pusing bacanya, karena ke belakang, bahasan yang menyangkut aspek teknis manifestasi ekspresi budaya Islam ini makin kumplit dan belibet. Menarik, tapi butuh kerja keras buat menangkap apa makna penggunaan struktur arabesque dalam seni ruang atau fungsi transfigurasi material dalam ornamentasi Islam... huaa! untuk urusan yang nyeni bin teknis gini, saya ga usah diajak-ajak deh! karena emang ga ngerti! cukup jadi penikmat aja.

Seperti buku referensi lainnya, yang jadi persoalan dari buku ini adalah TERJEMAHANNYA, SODARA-SODARA! bahasa-bahasa teknis dan ilmiah bertaburan di sana-sini, yang membuat pembaca awam seperti saya, harus baca berulang-ulang dan mengkaitkannya dengan keseluruhan konteks kalimat buat sekedar menangkap apa maksud semuanya ini. Kayaknya udah waktunya saya mencari kamus bahasa ilmiah terkini.*jadi ingat sama buku wajib kuliah anak Kom, Dennis McQuail yang ribet secara bahasa itu*

secara keseluruhan, ga kuciwa deh, beli buku ini. Bagus buat jadi warisan nanti ke anak-anak. Bintang berapa ya ? empat deh, yang artinya: Yak,Ini Buku Bagus Banget Sekale.


Apa kabar penghafal sekian banyak ayat, pelahap sekian banyak kitab dan pembahas sekian banyak qadhaya yang belum beranjak dari tahu untuk bersiap menuju mau ? (Rahmat Abdullah)

"Dan katakanlah: ya Rabbi, tambahkanlah daku ilmu." (QS.20:14)

2 comments:

Anonymous said...

Very nice site! Tuscany man fragrance manhattan contact lenses store toner cartridges 1961 cadillac parts

Anonymous said...

Cool blog, interesting information... Keep it UP »