Wednesday, October 26, 2005

sukses!

Alhamdulillah, akhirnya proposal research selesai, dan kemarin baru presentasi. Ini exam untuk unit research. Heran juga, secara sederhana sih belajar bikin tesis. tapi karena sejak menulis hingga persiapannya dirancang serius, mau ga mau bawaannya serius juga mengerjakannya. Dan hari-hari terakhir menjelang presentasi jadi rada senewen karena semua dosen maupun teman yang kuliah tahun kemarin semua bilang " Wah, selasa kalian presentasi yah ? gud lak yah.", "mudah-mudahan sukses." dan sebangsanya yang malah bikin senewen karena jadi mikir, aduh, memang segitunya yah? ini kan cuma presentasi power point biasa gitu loh.

Tapi karena beberapa hari sebelumnya Hannerieke mendatangkan seorang profesor muda nan pandai (iyalah, profesor) a.k.a suaminya khusus buat ngelatih kita presentasi, saya jadi menangkap pesan, oh, dia mau kami benar-benar serius soal ini. Ditambah lagi Clive Lawrence, guru kursus bahasa inggris (gampangnya gitu) anak MPH juga sudah minta kami presentasi di pertemuan. Mengkoreksi grammar , suara, lafal ('health' should be using your tongue) mengingatkan untuk tidak lupa 'to put emotion on your presentation' ah, dibikin gila deh dengan semua ini. Saya ga akan se-senewen ini kalau aja semua orang tidak bikin kesan ini penting. Ditambah lagi hannerieke bilang Anya Krumeich, Math Candell dan mungkin juga Mickey Chenault akan datang. Mau ngapain lagi kalau nggak nanya-nanya. dan mereka semua orang-orang yang bikin kita suka takjub sama logika berpikirnya.

Dan akhirnya hari H-nya datang juga. Bulak balik latihan presentasi di LINK sama Clara dan Elida dari jam sepuluh, saling kasih pujian buat encourage satu sama lain. dan teng, jam setengah dua akhirnya datang. Kelompok kami yang pertama. hasilnya ? he he he he ....Orang bule tuh kadang suka bikin gimana. Ga tanggung-tanggung kalau muji.

Hannerieke "nice presentation, well structured also, I really like ur presentation. I see ur enthuasiasm, you really enjoy yourself, rileks, good respons to the question, good management on time, u must have done alot of hard,hard, work on it." (huhuhu you tell me, maam) Anya bilang: "nice presentation. with this so much sheet (ada 30an lembar) i can still follow what you deliver, which is not an easy thing to do. I can still follow you and that mean this is a nice one." he he tuh, kan kalau udah digituin bingung kan responnya gimana, harus lebih mature daripada senyum-senyum salting kan, iyalah master gitu loh. Pingin bilang komen standar "ah, enggak, biasa aja." kan ga cool banget. Anya nanya hal-hal yang "Anya banget"--seorang constructivist sempurna--, yang saya pikir cuma ngasih perspektif alternatif penelitian kami. Cukup melegakan, karena saya yang kebagian urus-urus soal theoretical framework sudah deg-degan kalau-kalau ada yang salah dengan teori yang kami pilih dan model yang kami buat. Dosen yang satunya--lupa namanya-- cuma nanya masalah kenapa ada bagian penelitian yang menggunakan FGD instead deep interview, dan Elida yang urus soal methodologi bisa kasih jawaban yang memuaskan. Jadi secara keseluruhan, ga ada masalah dengan isi, dan presentasi kami bagus. Alhamdulillah.

Puas. Karena memang mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Walaupun hasilnya tidak bagus, saya yakin saya akan tetap puas. Dan yang lebih menyenangkan lagi adalah mereka tahu betul bagaimana membuat kami bersungguh-sungguh dan sangat menghargai semua itu. apapun hasilnya. Jadi ini rupanya salah satu kunci kemajuannya. put a lot of effort, put a lot of appreciate.

Saya ingat waktu di wisuda, tak henti-hentinya saya menatap wajah-wajah yang antusias akan pengalaman baru di atas balkon. menyanyikan lagu "Pahlawan Muda", "I Have A Dream" dan lainnya.Berjanji akan buka kepala buka mata buka telinga sungguh-sungguh dengan apa yang dijanjikan oleh nama besar Universitas Indonesia. dan betapa antusiasme itu, janji itu kadang-kadang terlupakan oleh banyak hal yang baiknya tidak usah dibahas disaat-saat happy seperti ini he he he. Yang jelas waktu itu, saat wisuda, saya menyesal. saya tahu bahwa hanya sedikit keseriusan yang saya curahkan dalam waktu-waktu saya di kampus, dan betapa kadang saya kehilangan antusiasme karena tidak tahu apa guna dan maksud mata kuliah yang saya ambil. dan terbersit janji kalau diberi kesempatan, saya akan lebih sungguh-sungguh belajar.

Rupanya Allah menguji saya untuk belajar menepati janji.

Kemarinnya lagi baru terima nilai exam unit I dari Anya. Alhamdulillah, nomor dua dari yang paling bagus. Tinggal lebih serius dan kerja lebih keras di unit-unit berikutnya.

*sepuluh hari terakhir. terbayang teman-teman di Indonesia yang pasti sudah merancang-rancang akan itikaf dimana...*