...puasa di negeri orang ? bukan negara muslim .... jauh dari keluarga ... jauh dari sahabat yang mengingatkan ... jauh dari hingar bingar azan ... suara imam ... tanpa spanduk yang ribut berkata "Marhaban ya Ramadhan ..." ???????????? sedih ? u tell me ... Bulan Sya'ban ini habis dengan segala kesibukan menyesuaikan diri dengan ritme hidup yang baru. Dan harus saya akui, ada yang terabaikan dengan segala kericuhan hidup satu bulan belakangan ini. Dan saya hanya bisa menggigit bibir menahan tangis waktu saya bicara dengan Mamah saya di telepon. Gimana shalat Dhuhanya ? jangan lupa shalat malam, baca Al Qurannya gimana ? semua yang dilakukan di Indonesia, harus dipertahankan di Belanda. Dan saya tidak sanggup menjawab dan hanya bertanya gimana mba ? Aa? semua keponakan ?sekedar menghindar dari evaluasi yang mengiris hati seperti itu. Sedihnya terasa menyesakkan di tenggorokan. ---- Dan pada suatu waktu saya tidak dapat berkata apa kecuali terpekur dalam diam mendengarkan hati saya yang tak sanggup bersuara kecuali "Maafkan hamba, maafkan hamba duhai Dikau yang tak pernah alpa mencurahkan kasih dan sayang pada semua makhluk-Nya maafkan hamba. sepenuhnya..." |
I wanted you to see what real courage is, instead of getting the idea that courage is a man with a gun in his hand. It's when you know you're licked before you begin but you begin anyway and you see it through no matter what. You rarely win, but sometimes you do. ~Harper Lee, To Kill a Mockingbird, Chapter 11, spoken by the character Atticus
Wednesday, October 05, 2005
Bagaimana Rasanya ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
You have an outstanding good and well structured site. I enjoyed browsing through it » »
Post a Comment