Wednesday, August 18, 2004

taman

taman punya kita berdua
tak lebar luas kecil saja satu tak kehilangan lain
dalamnyabagi kau dan aku cukuplah
taman kembangnya tak berpuluh warna
padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki
bagi kita itu bukan halangan
karena dalam taman punya berdua
kau kembang aku kumbang
aku kumbang kau kembang
kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan manusia
Chairil Anwar, Maret 1943




Dari sekian banyak puisi chairil anwar yang beberapa dicurigai sebagai jiplakan, puisi ini adalah salah satu favorit saya. Entah, mungkin tiap kali saya membacanya saya teringat rumah, teman-teman atau harapan saya terhadap diri saya sendiri dalam memandang arti kebahagiaan. bahwa sakinah, ketenangan, tidak pernah ditentukan oleh fasilitas dan kemegahan, namun keberkahan yang didapat dari niat yang lurus dan usaha terus menerus jualah yang menentukan, apakah rumah kita akan jadi sepetak kebun surga atau sebatas musium guci saja.