Thursday, October 27, 2005

Sepuluh Hari Yang Tak Terhitung Lagi ...

Tadi pagi melongok kalendar. Saya mengernyitkan kening. Berapa hari lagi ? tadi malam, malam keberapa ? ganjil ? genap ? Betapa mudahnya waktu menyublim dalam hitungan jam kuliah, exam, jadwal belanja dan perpustakaan.

beberapa waktu kemarin saya kirim sms kepada sepada seorang sahabat di jakarta. Saya bilang, aku mulai 'capai' dikau tahu apa obatnya ? Yah. capai. bukan kelelahan fisik, tapi entah apa namanya. yang jelas lebih sulit daripada berkilah ini fase pre period yang memang biasanya bikin mood jadi jelek.

dan suatu pagi, dia kirim balasan :bagaimana hari ini ? merasa lebih baik atau capek? saranku, ketika dikau merasa lelah, pikirkan bahwa sekarang ini kau sedang menjalani apa yang menjadi impian-mu, yang tidak semua orang diberi kesempatan sedemikian. Jalani dengan kegembiraan, hei, kau kan attin kami yang ceria,lucu, dan cerdas. Diatas semua itu ALLAH ada bersamamu, doa kami-orang2 yang mencintaimu-selalu menyertaimu. BERSEMANGAT!ALLAHUAKBAR!

katanya, sabar itu dilahirkan dari jiwa yang senantiasa bersyukur.

terbaring di mushalla rumah sakit akademi, berpikir tentang syukur dan sabar

Wednesday, October 26, 2005

sukses!

Alhamdulillah, akhirnya proposal research selesai, dan kemarin baru presentasi. Ini exam untuk unit research. Heran juga, secara sederhana sih belajar bikin tesis. tapi karena sejak menulis hingga persiapannya dirancang serius, mau ga mau bawaannya serius juga mengerjakannya. Dan hari-hari terakhir menjelang presentasi jadi rada senewen karena semua dosen maupun teman yang kuliah tahun kemarin semua bilang " Wah, selasa kalian presentasi yah ? gud lak yah.", "mudah-mudahan sukses." dan sebangsanya yang malah bikin senewen karena jadi mikir, aduh, memang segitunya yah? ini kan cuma presentasi power point biasa gitu loh.

Tapi karena beberapa hari sebelumnya Hannerieke mendatangkan seorang profesor muda nan pandai (iyalah, profesor) a.k.a suaminya khusus buat ngelatih kita presentasi, saya jadi menangkap pesan, oh, dia mau kami benar-benar serius soal ini. Ditambah lagi Clive Lawrence, guru kursus bahasa inggris (gampangnya gitu) anak MPH juga sudah minta kami presentasi di pertemuan. Mengkoreksi grammar , suara, lafal ('health' should be using your tongue) mengingatkan untuk tidak lupa 'to put emotion on your presentation' ah, dibikin gila deh dengan semua ini. Saya ga akan se-senewen ini kalau aja semua orang tidak bikin kesan ini penting. Ditambah lagi hannerieke bilang Anya Krumeich, Math Candell dan mungkin juga Mickey Chenault akan datang. Mau ngapain lagi kalau nggak nanya-nanya. dan mereka semua orang-orang yang bikin kita suka takjub sama logika berpikirnya.

Dan akhirnya hari H-nya datang juga. Bulak balik latihan presentasi di LINK sama Clara dan Elida dari jam sepuluh, saling kasih pujian buat encourage satu sama lain. dan teng, jam setengah dua akhirnya datang. Kelompok kami yang pertama. hasilnya ? he he he he ....Orang bule tuh kadang suka bikin gimana. Ga tanggung-tanggung kalau muji.

Hannerieke "nice presentation, well structured also, I really like ur presentation. I see ur enthuasiasm, you really enjoy yourself, rileks, good respons to the question, good management on time, u must have done alot of hard,hard, work on it." (huhuhu you tell me, maam) Anya bilang: "nice presentation. with this so much sheet (ada 30an lembar) i can still follow what you deliver, which is not an easy thing to do. I can still follow you and that mean this is a nice one." he he tuh, kan kalau udah digituin bingung kan responnya gimana, harus lebih mature daripada senyum-senyum salting kan, iyalah master gitu loh. Pingin bilang komen standar "ah, enggak, biasa aja." kan ga cool banget. Anya nanya hal-hal yang "Anya banget"--seorang constructivist sempurna--, yang saya pikir cuma ngasih perspektif alternatif penelitian kami. Cukup melegakan, karena saya yang kebagian urus-urus soal theoretical framework sudah deg-degan kalau-kalau ada yang salah dengan teori yang kami pilih dan model yang kami buat. Dosen yang satunya--lupa namanya-- cuma nanya masalah kenapa ada bagian penelitian yang menggunakan FGD instead deep interview, dan Elida yang urus soal methodologi bisa kasih jawaban yang memuaskan. Jadi secara keseluruhan, ga ada masalah dengan isi, dan presentasi kami bagus. Alhamdulillah.

Puas. Karena memang mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Walaupun hasilnya tidak bagus, saya yakin saya akan tetap puas. Dan yang lebih menyenangkan lagi adalah mereka tahu betul bagaimana membuat kami bersungguh-sungguh dan sangat menghargai semua itu. apapun hasilnya. Jadi ini rupanya salah satu kunci kemajuannya. put a lot of effort, put a lot of appreciate.

Saya ingat waktu di wisuda, tak henti-hentinya saya menatap wajah-wajah yang antusias akan pengalaman baru di atas balkon. menyanyikan lagu "Pahlawan Muda", "I Have A Dream" dan lainnya.Berjanji akan buka kepala buka mata buka telinga sungguh-sungguh dengan apa yang dijanjikan oleh nama besar Universitas Indonesia. dan betapa antusiasme itu, janji itu kadang-kadang terlupakan oleh banyak hal yang baiknya tidak usah dibahas disaat-saat happy seperti ini he he he. Yang jelas waktu itu, saat wisuda, saya menyesal. saya tahu bahwa hanya sedikit keseriusan yang saya curahkan dalam waktu-waktu saya di kampus, dan betapa kadang saya kehilangan antusiasme karena tidak tahu apa guna dan maksud mata kuliah yang saya ambil. dan terbersit janji kalau diberi kesempatan, saya akan lebih sungguh-sungguh belajar.

Rupanya Allah menguji saya untuk belajar menepati janji.

Kemarinnya lagi baru terima nilai exam unit I dari Anya. Alhamdulillah, nomor dua dari yang paling bagus. Tinggal lebih serius dan kerja lebih keras di unit-unit berikutnya.

*sepuluh hari terakhir. terbayang teman-teman di Indonesia yang pasti sudah merancang-rancang akan itikaf dimana...*

Saturday, October 22, 2005

next unit

ketika membuka webmail, sudah ada pengumuman dari Mariette Cruijsen kalau time table unit 3 tentang epidemiologi sudah bisa didownload. Masya Allah! full! lima hari dalam seminggu, rata2 --unit kemarin masih ada satu hari kosong-- dimulai pukul 8.30 atau 9.00 dan baru berakhir pukul 15.30 atau ga jam 17.00. glek. matahari saja baru menampakkan wibawanya sekitar pukul 8.07, alias baru remeng-remeng.

kordinatornya: Martin van Dongen. itu bapak2 dengan suara nge-bass dengan penampakan seperti Einstein. pernah kasih lecture soal sampling. saya ga akan sanggup cerita 10 % aja dari isi kuliah itu. lebih baik baca buku aja langsung. kata Muhammad, anak Sudan yang tahun lalu ambil MPH (sekarang lagi siap2 mo ambil PhD), Martin van Dongen aja udah berat. Martin itu punya banyak hal di kepalanya yang ingin ia bagi tapi bukan seorang komunikator yang baik. persoalan lain, epidemiologi sendiri sangat banyak muatannya. dan mereka mau mentransfer itu dalam waktu kurang dari satu bulan ? this is going too much. tipsnya, kata dia lagi, focus on the theory, do not pay all ur attention to assignment (on training ?). gubrak. gimana maksudnya mas ? ini unit dimana exam kami berupa pertanyaan katanya (unit 1 sama Anya krumeich presentasi dan essay, unit 2 dengan Hannerieke van derBloom research proposal dan presentasi)

unit ini juga isinya antara lain pelatihan spss dan EpiInfo. duh, spss lagi, statistik lagi. mata kuliah yang dulu hanya berkat rahmat Allah Yang Maha Esa, saya bisa lolos dengan hasil ngepas. me and number, i think God never create us for each other. it belong to some one else in the world like marie currie may be, but obviously not me.

tapi lihat sisi positifnya.kami akan begitu sibuk hingga lupa untuk merindukan kampung halaman dan handai taulan, bukan ?
so, epi or not epi ...
mangga atuh ...

Friday, October 21, 2005

roti goreng isi sosis

ini sih sebenarnya akal2an spaya keliatan sedikit usaha gitu loh buat nyumbang ta'jil iftar (buka puasa). tapi memang alasannya bisa dibenarkan kok. kalau saya masak dirumah berarti harus pulang dulu yang akan sangat membuang waktu dan tenaga. akhirnya saya putuskan untuk masak dirumah Nurul. Sampai disana langsung tanya punya tepung panir ga? ada roti ga? punya telur ? minyak goreng? hihi ga niat amat sih nyumbang. semua kecuali roti ada.oke, daku segera terbang ke Plus dibelakang rumah Nurul. balik dan langsung ngegeratak dapurnya. ada apa tuh, gilingan kue? bungkus2 sosis pake roti, goreng, potong sambil dibantu Elida n Nurul akhirnya roti gorengnya jadi juga. Bang Hasanul bilang rotinya enak, buatan siapa ?buatan ade (Nurul)? bisa dijual nih--sang koki nyengir bahagia--soalnya Nurul ada rencana buat bikin bisnis kue.

resepnya ditulis karena mas Ari tanya-tanya dengan sungguh2 gimana bikinnya. Maklum, sebagai lajang temporal, blio juga harus masak sendiri dan sejauh ini hasilnya eatable semua. gud job, Mas! sekaligus terinspirasi dari dapurnya teh inong yang suka saya intipin itu. resepnya feasible untuk diaplikasikan dilapangan dengan rasa yang sudah teruji validitas dan realibilitasnya itu (huhuy, hannerieke-tutor saya di unit ini --pasti bangga sekali krn saya sukses mengaplikasikan metode perencanaan riset)

jadi gini bikin cemilan ta'jil atau teman nonton tipi yang tktp(tinggi kalori,tinggi protein) itu, mas;

bahan:
roti
sosis (aku beli sosis turki yang namanya tavuk apa gitu.enag soalnya)
telur
tepung panir
garam
n merica

rotinya digepengin sampai tipis, gulung sosis didalamnya, masukin ke dalam campuran telur yang udah dikasih garam dan merica, n then go on to tepung panir. goreng,angkat, iris serong biar nyeni dikit, suguhin pakai sambal asam manis atau yang pedes, pasti tambah sip, n voila! here come the roti goreng. bon appetite!

Thursday, October 20, 2005

Kesiangan!!

kagak sahur deh aye!huhuhuhu ...

seeingat daku ini pertama kali dalam sejarah perpuasaan melewatkan sahur--ampe ditulis di blog!--huhu jadi inget my mommy. Pasti Blio mikirin aku deh--ngaku deh mom!--terharu biru kalau denger cerita anaknya ga sahur karena ga ada yang bangunin-pasti mamah bilang teng teungieun nya, meni karunya pisan anaking, nu geulis,nu bager...*sundanese only*

secara retrospective ceritanya gini ...

ini gara2 kemarin tewas setelah pulang dari kampus. jam lima langsung nyerah begitu liat bantal. rencana belanja jadi gagal karena saya baru bangun jam setengah tujuh, lima belas menit lagi azan maghrib, belum masak, belum bikin ta'jil, ga ada air panas buat bikin teh manis, huaaa kalau ga ingat di indonesia bbm naik, udah nangis kali--hiks,cemen sekale. di kulkas masih ada yoghurt, jus dan coklat tapi dingin semua, lagi batuk n mild cold, bad idea kalau nekad minum itu duluan.

tapi lima belas menit masih lumayan, dgn tampang masih ngantuk saya nguplek bikin pisang goreng pake pisang ambon--dunno how they call it right here but surely it's pisang ambon to me--ngejerangin air, eh salah nyalain stove, in case airnya mendidih malah poci ekspresso-nya Irene yang menggelegak--kata irene, thank u, now i can drink a coffe--ya wis, itung2 amal (yee, amal kok ga niat gitu).

azan dari komputer menggema sebelum semua matang.duh,duh... samber gelas, ambil poci air, bismillah, glek2 eh baca doa dong neng, ya,ya Allahumma lakashumtu ... alhamdulillah...
itu acara iftarnya.

tapi karena tidurnya kesorean, matanya masih kuat melek sampai malam. selesai tarawihan, akhirnya baca da vinci code pinjeman dari Ayako--maaf dunia,baru sekarang ngebaca-- sampai lewat tengah malam. n that's how, saya jadi kesiangan. Alarm di jam disetel jam lima, alarm di hp disetel jam lima lewat lima, subuh jam enam lewat 20. Daku memutuskan lima menit lagi deh bangunnya... eh kebablasan sampai jam enam lewat 26. huhuhuhu...

jadi inget rumah. dulu alarmnya kalau ga bapak ya mamah. ga pernah seisi rumah kompak kesiangan. Makannya walau kadang diem2an, karena masi antara ada dan tiada, tapi tetep semangat karena makan rame2. sekarang, sambil makan terbengong2 ngeliatin kepala irene yang nyembul dari balik selimut, sesekali kedengeran suara pintu yang ditutup, mungkin anak lain yang baru pulang setelah keluyuran malam, atau juga yang mau pipis,walaupun yang ini kemungkinannya tipis, karena daku biasanya yang pertama bangun dan menggunakan toilet, tanya aja ama jin di toilet, pasti dia setuju *jin di toilet mengangguk2*

hari ini iftar bersama, alias open fasting together at nurul's, ga nyumbang masakan karena masih harus diskusi sama Elida n Clara soal proposal n presentasi. cuma beli sosis dari toko turki buat digoreng--males banget deeeh loo--n then mo nginep di daru's at randwijck hotel, jadi insya Allah ga kesiangan lagi karena sekarang ada temen yang bisa bangunin buat makan sahur bersama....

Wednesday, October 12, 2005

Godaan ...

Susah buat jaga mata. TV dah mati dan kebetulan Irene juga ga terlalu suka nonton kecuali tenis atau balapan motor yang namanya formula itu (kayak odol aja). Fiuh! coba kalau seleranya yang syerem2 kayak Sex and The City --disini bebas sensor yah,horor deh--bisa-bisa ga betah dikamar. Tapi godaan dilapangan malah lebih berat, tiap hari, disetiap sudut ada aja yang pameran kasih sayang, huaa jadi ... apa ayo!? istighfar! jangan mikir yang macem2!

bentuk lain, dari temen2 deket. Ayako bilang "How about if we go to the Jazz Festival?" saya :"Mmmh, sound nice, what time it will perform ?"
Ayako :"Around two o'clock after midnight."
Saya :(huek!malam bulan Ramadhan, mestinya atur rendevouz ama Allah disepertiga malam dan saya kongkow2 dengerin jazz?) "wah, saya ga bisa. saya kan puasa,inget ?"
Ayako: "Oh ya, kamu kan harus bangun pagi-pagi yah"
saya :"pergi aja ama Dani yah, kapan2 kita jalan2 ke tempat lain"

atau malam2 abis bikin pure kentang buat besok sahur, mau siap2 shalat isya trus tarawih, Irene ama Carol dan seorang temennya datang dah pada wangi,cantik. saya (pake piama,pakaian kebesaran kalau pulang dari kampus)
Carol : "Attin, ada anak Perancis yang ulang tahun, datang nyok!"
Saya: (wuaduh, gimana yah?) "Wah, asyik banget, tapi maaf yah, minggu ini berat banget buat aku."
Carol :"Lho,kenapa?"
Saya: "Aku harus masukin proposal riset aku."--white lie,white lie,ngeles tapi kurang lebih gitu kok ...
Irene: "Tapi kamu belajar melulu, ayo dong sekali-kali ikutan pesta."--yeah, n so does my fellow countrymen yang berjuang susah payah buat dapetin scholarship ini.---
wuaduh, ni anak kekeh banget.
Saya: "well, actually party itu is not my thing, not part of my culture, so i think i would not really gonna enjoy it anyway, but thanks for ur invitation" (hah, udahlah daripada panjang)
Irene: "Oh, ya udah tapi kapan2 kita makan bareng yah ama temen2ku,ama Dani dan temen jepang-mu
Saya: "that's sounds great!"

Fiuh...

Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau penciptaku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada diatas janji-mu, menunaikannya semampuku. Aku berlindinng kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, Aku akui banyaknya nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku dan aku akui banyaknya dosa-dosaku, maka ampunilah aku karena tiada yang dapat mengampuni segala dosa-dosa kecuali Engkau ...

Thursday, October 06, 2005

Pindah,Nggak,Pindah ...

Waktu saya pertama sampai di Browerswerg (nama guesthouse saya), pikiran pertama yang terlintas adalah, “Pokoknya kudu musti wajib hukumnya, pindah!”. Alasannya antara lain, saya sebenarnya mau yang single room, eh dikasih yang double room. Saya mau yang dekat kampus (Heugemerwerg) eh dikirimnya ke sini sehingga harus mendaki jembatan menuruni lembah cuma buat ke kampus. Dan juga kebanyakan teman saya yang dari Indonesia, tidak tinggal disini, tapi jauh diseberang jembatan, dekat-dekat kampus dan heugemerwerg.

Tapi sudah hampir satu bulan dan kayaknya saya harus mengevaluasi lagi, mikir masak-masak dan sungguh-sungguh apakah pindah itu menjamin kebahagiaan saya lahir batin ? apalagi menjelang winter begini. Ini beberapa hal yang disusun dari hasil mikir masak-masak dan sungguh-sungguh itu.

Browerswerg

Positif
--Jauh dari kampus.
Nilai positifnya ? banyak. Badan jadi sehat. Karena dengan udara dingin kayak gini, saya jadi lebih banyak makan, lebih banyak ngemil. Kalau nggak diimbangi dengan aktivitas fisik,seperti sepedaan bisa-bisa balik ke Indonesia saya jadi Winnie The Pooh. Ditambah lagi, sebenarnya perjalanan pulang balik ke kampus itu menyenangkan, karena Maastricht—seperti yang sudah saya bilang—itu indah dan punya banyak beautiful scenery. Ada taman, ada sungai, bunga, pohon, ya banyak dah!
--Ada koneksi internet.
Bisa online kapan aja, silaturahim ama warga Jakarta, chatting ama yang dikangenin (sapa tuuh ? temen2 daku lah...), Browse bahan kuliah or isi perpustakaan dengan mudah, tanpa harus pergi ke kampus
--Berdua alias double room
Belajar sabar, ikhlas, tenggang rasa ama kebiasaan roommate yang ga lazim menurut ukuran orang Indonesia. Belajar kultur orang yang beda bangsa, beda agama, sekaligus jadi duta bangsa, duta pariwisata (u know, Indonesia has 17.000 islands and we have cendol ice, bandrek and bajigur n bla,bla,bla…), duta umat islam (kebanyakan teman-teman saya bilang kalau mereka ga pernah kenal sama orang islam sebelumnya. Saya adalah muslim pertama yang mereka kenal. Hope I could make right impression about Islam). Lagipula ini kan latihan sebelum nanti akhirnya Allah pertemukan dengan ‘teman sekamar’ beneran *wink2. idih,ganjen!*
--Tempat Belanja
Ada Brusselsport (pertokoan yang isinya Albert Heijn, C1000 (tutup jam delapan),C&A, etc.) Aldi, Centrum dan toko Turki. Ini penting karena bahan makanan disini cepet banget rusak. Jadi ga bisa belanja banyak-banyak. Sementara supermarket dan toko umumnya tutup jam lima. Jam segitu saya baru pulang dari kampus
--Pemandangan
Kalau mau belanja saya bisa lewat ‘hutan’ kecil di belakang guesthouse tempat saya ngeliat tupai, burung yang ndut2 --yang sama Xiu Jing, teman saya dari China, sama2 kepikiran buat kapan2 ditangkap dan dibikin sate—dan keanekaragaman hayati lainnya (ini kata guru biologi saya di smu dulu)
--Kopi
Ada jatah kopi dan kue gratis yang disediakan oleh pihak guesthouse di Koffiecorner (yang juga bisa jadi tempat alternatif tempat belajar kalau terkantuk2 baca dikamar) tiap pagi dan sore. Buat yang coffe addict, ini tentu aja fasilitas yang harus diperhitungkan dengan serius.
--Fasilitas
Kalau mau bersih2 tinggal pinjam vacuum cleaner, mau nyetrika pinjam setrikaan sama guesthouse. Mesin cuci bayar—tapi toh, bisa nyuci di wastafel—tapi mesin pengering (yang bisa mengeringkan sekaligus bikin baju licin kayak disetrika) itu gratis, mau telepon ke Indonesia juga ada telepon umumnya.
--Teman
Ada Dani, Ayako, Karen, Mei Ting,Xiu Jing, Khadi. Go dan Oey juga bisa diitung walaupun beda tempat. Segitu udah lumayan. Dan koridor saya cukup tenang, di tempat lain, suka pada ngeluh karena kebiasaan anak-anak Spanyol dan Itali yang suka ngumpul dan ngobrol2 ampe pagi itu.kalau pindah, u never know …
--Murah
Ini penting jadinya bisa nabung. Buat beli buku, beli baju, beli mobil, beli rumah, beli helikopter atau buat kuliah lagi *gubrak. Pingsan*
--Dapur sendiri Bisa masak kapan saja, apa saja sesuka saya. Mereka yang dapurnya komunal selalu punya resiko kehilangan bahan makananlah, dapurnya joroklah karena ga ada yang mau bersihin seperti ditempat Xiu Jing.

Negatif
--Jauh dari kampus
Capek. Kalau berangkat Cuma lima belas menitan—or lebih singkat sebenarnya kalau punya nyali buat ngebut—tapi pulang ? huhu bisa ampir satu jam karena nanjak. But then again, emangnya kita sapa? Ari Wibowo, ga boleh capek ?
--Berdua
Ga private soal ibadah. Walaupun my roomate itu anak yang baik dan manis dan bisa dikasih pengertian soal beginian (dia bakal matiin teve, atau matiin musik atau ga bicara keras2 kalau saya lagi shalat) tetap aja ga terlalu nyaman. Tapi kan, dia jadi tahu keseharian orang Islam yang sebenernya ya gitu2 aja. Kita berdua bisa nonton Harry Potter bareng, atau dengerin Counting Crows abis itu dia bisa aja pergi party dan saya bisa ngaji. Biasa aja.
--Jauh dari teman2 sebangsa dan setanah air Tapi ... so what gitu loh ? karena kalau dekat pun toh kalau ngerjain tugas, baca buku ya sendiri2. semua punya hobi dan kesukaan masing2. ga akan mungkin kemana2 bergerombol seperti anak2 Thailand itu.

Heugemerwerg (kalau dapat) atau tempat lainnya

Positif
--Dekat dari kampus.

Sebenarnya kenapa yah saya butuh yang ke kampus dekat ? kamu bakal butuh tempat yang dekat dari kampus kalau dikamar ga ada koneksi internet. Kayak Elida yang tiap hari kudu bawa laptop ke kampus karena janjian chatting sama suaminya *ga ada yang diajak janjian kan ?*
--Dapur Komunal
Karena dapur bareng, aspek positifnya adalah penghuni guesthouse jadi saling kenal karena sering ketemu di dapur. Interaksi antar budaya lebih mungkin.But then again, from scale 1-10, how important is that ?
--Single
Ini kalau dapet. Ya jelas jadi lebih tenang soal ibadah. Bisa lebih serius. Tapi … aspek syiarnya ya ga ada. Cuma buat kenyamanan saya seorang. Mungkin saya bakal asyik di kamar dan orang-orang pikir saya lagi ngerakit bom atau apa. Hua! Kagak lucu! dengan image umat Islam yang babak belur seperti ini, saya ga bisa melakukan banyak hal kecuali dengan menunjukkan bahwa orang Islam baik hati dan tidak sombong adanya, seperti saya! *qe qe qe...*
--Dekat dari perpustakaan kota
Yup, ini yang agak berat karena dah denger banyak cerita ‘indah’ soal perpustakaan kota yang isinya .... novel dan buku cerita!!!!

Negatif
--Scenery
Ga tahu. Tapi seandainya dapat tempat seperti Heugemerwerg itu di daerah pemukiman kota. Yang pemandangannya bangunan semua. Dibanding browerswerg? Naaateeeng! *ngikutin MTV Bujang*
--Mahal
Sekarang saya cuma bayar 11,5 euro per nite. Ditempat lain bisa murah tapi harus dipertimbangkan juga fasilitasnya. Kalau harus mikirin tissue toilet atau beli setrikaan ya sama aja dodol. Di Heugemerwerg mereka bayar 13 euro pernite
--Ga ada koneksi internet
Udah mahal, ga ada koneksi internet pula. Elida bisa pakai Wi-Fi tapi karena ga langganan dan Cuma nangkep sinyal yang betebaran diudara jadinya …Elida Zairina online –sepuluh detik kemudian—Elida Zairina ofline… dan begitu seterusnya…itu pun sambil nongkrong di jendela. Bisa masuk angin sementara disini ga ada yang bisa ngerokin. Nope.
--Dapur Komunal
Ini bisa berarti kehilangan bahan makanan atau dapur berantakan (Astri pernah kehilangan selusin telur, Elida pernah kehilangan Indomie walaupun dua hari kemudian balik lagi dengan merek yang beda).
--Tempat Belanja
Kalau di Heugemerwerg adanya Lidl. Kalau mau ke Centrum mereka harus nyebrang jembatan. Nope.
--Dekat dari kampus
Negatifnya bisa jadi berarti terancam ndut, kolesterol naik, darah tinggi, diabetes, osteoporosis, operasi jantung *exxagerate mode ON* ga sehat, karena makan banyak tapi sepedaannya ya Cuma gitu2 aja.

Jadi, dengan sekian banyak pertimbangan itu ...Bisa nebak kan saya ambil keputusan yang mana ? Bismillah ...

Wednesday, October 05, 2005

Bagaimana Rasanya ...

...puasa di negeri orang ?
bukan negara muslim ....
jauh dari keluarga ...
jauh dari sahabat yang mengingatkan ...
jauh dari hingar bingar azan ...
suara imam ...
tanpa spanduk yang ribut berkata "Marhaban ya Ramadhan ..."
????????????

sedih ?
u tell me ...

Bulan Sya'ban ini habis dengan segala kesibukan menyesuaikan diri dengan ritme hidup yang baru. Dan harus saya akui, ada yang terabaikan dengan segala kericuhan hidup satu bulan belakangan ini. Dan saya hanya bisa menggigit bibir menahan tangis waktu saya bicara dengan Mamah saya di telepon. Gimana shalat Dhuhanya ? jangan lupa shalat malam, baca Al Qurannya gimana ? semua yang dilakukan di Indonesia, harus dipertahankan di Belanda. Dan saya tidak sanggup menjawab dan hanya bertanya gimana mba ? Aa? semua keponakan ?sekedar menghindar dari evaluasi yang mengiris hati seperti itu.

Sedihnya terasa menyesakkan di tenggorokan.

----
Dan pada suatu waktu saya tidak dapat berkata apa
kecuali terpekur dalam diam mendengarkan hati saya yang tak sanggup bersuara kecuali

"Maafkan hamba,
maafkan hamba
duhai Dikau yang
tak pernah alpa mencurahkan kasih dan sayang
pada semua makhluk-Nya
maafkan hamba.
sepenuhnya..."





Saturday, October 01, 2005

sedih ...

paginya sudah dapat kabar kalau BBM jadi naik

siangnya dapat kabar kalau ada bom meledak di Jimbaran dan Kuta

sedih

sampai-sampai nangis sepanjang jalan menuju kamar

panas hati dengerin CNN


ya Allah tabahkan ummat, tabahkan bangsa kami

jangan hukum kami jika kami lupa atau tersalah

jangan berikan cobaan yang tak sanggup kami memikulnya

jangan berikan cobaan sebagaimana telah Engkau coba orang-orang sebelum kami

ampuni kami ...

sayangi kami ...

tinggikan derajat bangsa kami Ya Rabbi ...